Top Ad 728x90

Sabtu, 15 Oktober 2016

,

Ribuan Umat Islam Riau Desak Ahok Ditangkap dan Diadili

Pekanbaru - Tidak kurang dari seribuan umat islam pada pagi Sabtu (15/10) pukul 07.00 WIB melakukan aksi di Jln. Cuet Nyak Dien Pekanbaru mendesak Polri dan penegak hukum menangkap ahok dan mengadili atas pelecehan Al-Qur'an yang baru-baru ini bergulir.
Aksi yang diprakarsai oleh DPD I HTI Riau ini menghadirkan Ust. Abdul Somad, Lc, MA seorang Pakar dan Ulama Hadits Riau, Ust. Zulhusni Domo Sekum MUI Riau, Ketua HTI Riau Ir. Muhammadun, M.Si, Ust. Ade Hasibuan Ketua FPI Riau dan berbagai elemen umat islam Riau lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dalam orasinya, Ketua HTI Riau menyampaikan bahwa ahok tidak cukup minta maaf, melainkan harus ditangkap dan diadili. Kalaulah ahok sudah cukup minta maaf, maka tidak perlu polisi dan jaksa. Para pencuri, pera pemerkosa, para koruptor cukup minta maaf dan masalah selesai.
Sedangkan Ust. Abdul Somad, Lc, MA mengatakan, Rasulullah mengatakan umat islam seperti lebah, tidak mengganggu, hinggap diranting ranting tidak patah. Tapi kalau umat islam di ganggu umat islam akan mengejar sampai ke lubang biawak sekalipun. Beliau juga mengatakan, bahwa jangan coba-coba untuk mengganggu agama dan umat islam, boleh jadi para pengganggu itu selamat di dunia ini, namun tidak akan pernah dari Allah.
Beliau juga menyampaikan 3 poin penting, pertama jangan ada lagi orang kafir yang menjadi pemimpin umat islam, kedua, aksi ini adalah syiar untuk menunjukkan kekuatan umat islam. Dan ketiga, ini menjadi motivasi bagi para penegak hukum dan polisi untuk yakin dalam mengambil tindakan.
Sedangkan Ust. Zulhusni Domo menegaskan bahwa sikap MUI Riau sama dengan sikap MUI Pusat yang beberapa hari yang lalu sudah mengeluarkan pernyataan sikap. Terkait itu beliau berucap "Satu hurufpun MUI tidak akan mundur".
Sedangkan Ust. Hidayatullah, perwakilan dari HTI Pekanbaru mencoba menyadarkan massa bahwa permasalahan utamanya bukan hanya sekedar pada person Ahoknya namun adalah asas demokrasi yakni liberalisme yang membolehkan orang kafir memimpin umat islam dan membolehkan seseorang melakukan penistaan agama. Oleh karena itu beliau menegaskan pentingnya sistem islam saat ini. "Sudah saatnya kita kembali kepada sistem islam", tegas beliau.
Selanjutnya massa digiring untuk menyusuri jalanan Jln, Jend. Sudirman dan berhenti di depan Kantor Gubernur Riau. Secara bergantian orasi disampaikan oleh berbagai kalangan diantaranya Gerakan Mahasiswa Pembebasan Wilayah Riau, Perwakilan KAMMI, FPI Kabupaten, Da'i Cilik Riau Rasyid, pembacaan puisi dan sebagainya. Disela-sela orasi massa selalu meneriakkan Allahuakbar dan yel-yel yang dipandu oleh MC.
Massa sangat antusias mengikuti jalannya aksi walaupun ditengah terik panas Kota Pekanbaru. Jalananpun tidak terlihat macet yang berarti karena puluhan polisi, aparat keamanan dan panitia aksi tampak menjaga dan mengatur lalu lintas yang sempat dialihkan ke Jln. Gadjah Mada. Alhamdulillah, aksi berjalan dengan lancar. Aksi ditutup pukul 09.30 dengan Do'a dari Ust. Daeng Muklis dari IDARI (Ikatan Da'i Riau). Setelah itu massa pun digiring memutari komplek kantor Gubernur Riau dan kembali ke titik start. Sampahpun secara mandiri tampak dibersihkan oleh panitia aksi. Akhirnya aksi dibubarkan dengan tertib.[yif]

Top Ad 728x90